Pemerintah sebagai pemegang kebijakan untuk kepentingan orang banyak memberikan program bantuan bagi siswa miskin namun dengan terbatasnya dana yang ada penyaluranya tidak dapat diberikan kepada seluruh siswa miskin, sehingga diberlakukan kuota untuk tiap sekolah. Lalu bagaimana dengan sekolah yang memiliki jumlah siswa miskin banyak melebihi jumlah kuota yang didapat sekolah, dalam keadaan seperti ini kepala sekolah yang berwenang menentukan akan kesulitan untuk menentukan siapa yang bisa mendapat bantuan. Melalui Sistem pendukung keputusan dengan hanya menggunakan metode Analitycal hierarchy Process akurasi yang didapat cukup baik yaitu 70,45 %. Dan untuk meningkatkan akurasi dalam penelitian ini diajukan metode Fuzzy Goal Programing untuk pembobotan kriteria untuk proses Analytical Hierarchy Process untuk meningkatkan akurasi dan hasilnya sangat memuaskan dengan akurasi yang mencapai 95, 07 %.